Beckenbauer: Tiket Piala Dunia Kemahalan
Doni Wahyudi - Piala Dunia 2010
Munich - Piala Dunia 2010 terancam berlangsung tak semeriah edisi sebelumnya. Dengan keamanan� jadi isu utama, harga tiket pertandingan juga dianggap terlalu mahal.
Demikian diungkapkan legenda sepakbola Jerman, Franz Beckenbauer. Apa yang dikatakan bintang Der Panzer di Piala dunia 1974 itu bisa jadi benar karena sejauh ini baru 6.700 tiket laga fase grup Jerman terjual, dari yang dijatahkan sebanyak 21.000 lembar.
Harga tiket termurah untuk pertandingan pembuka yang dilangsungkan di Johannesberh pada 11 Juni medatang dibanderol 140 euro (hampir Rp 1,3 juta), demikian tercantum di situs FIFA. Sementara untuk laga final, tiket termahal dilepas dengan harga 630 euro (Rp 8,3 juta).
Untuk laga-laga di fase grup, FIFA memasang harga tiket termurah 56 euro (Rp 742.000).
Jumlah itu disebut Beckenbauer menjadi semakin mahal karena fans harus lebih dulu mengeluarkan uangnya untuk biaya akomodasi. Padahal di saat bersamaan para pelancong juga masih harus dibuat khawatir dengan isu keamanan, mengingat Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi.
"Bukan hanya keragu-raguan bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke sana, tapi juga masalah keamanan, selain itu tiket juga terlalu mahal," lanjut pria yang menjadi pelatih saat mengantar Jerman menjadi juara dunia 1990 itu.
"Orang biasa seperti apa yang bisa menyiapkan uang 5.000 sampai 6.000 euro untuk satu pekan?" lanjut dia tanpa merinci dari mana datangnya angka tersebut.
"Panitia Piala Dunia melakukan apapun untuk mematikan event tersebut mendapat pengamanan maksimal. Mereka bersiap untuk menghadapi setiap serangan, mereka tak bisa melakukan lebih dari itu. Tapi tak ada negara di dunia yang 100% aman," papar mantan pemain Bayern Munich itu.
Saking khawatirnya pada masalah keamanan, Beckenbauer, yang juga menjabat anggota eksekutif FIFA, memberi tips yang bisa membuat terhindar dari sasaran aksi kriminal.
"Orang harus berhati-hati ke manapun mereka pergi. Akan sangat baik jika selalu berjaga-jaga, sebisa mungkin tetap berada dalam sebuah rombongan," pungkas dia.